Friday, 17 February 2012

BREAKING NEWS: John Kei dan Artis Alba Fuad Ditangkap


JAKARTA- Desember 2008 lalu nama John Refra alias John Kei— tokoh kepemudaan asal Maluku—akrab ditelinga masyarakat Jawa Timur karena ‘diungsikan’ menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya terkait kasus pemotongan jari dua orang keponakan sendiri. Namanya kembali menghebohkan Tanah Air, Jumat (17/2) malam dia ditangkap lagi di Hotel C’One, Pulomas, Jakarta Timur karena iduga terlibat pembunuhan PT Sanex Steel, Tan Hari Tantono alias Ayung 26 Januari 2012 lalu.

Tragisnya, pengusaha debt collector ini kala ditangkap juga terpergok sedang nyabu (konsumsi sabu-sabu karena ditemukan alat isap (bong) ) bersama artis perempuan era 80-an yang berinisal AF. Menurut ciri-ciri yang disebutkan, keturunan arab dan masih saudara rocker era 80-an, diduga artis tersebut adalah Alba Fuad, keponakan Ahmad Albar.

Penangkapan berlangsung dramatis, karena polisi menurunkan ratusan personil dan melumpuhkan John Kei dengan menembak kaki kanannya.

Proses penangkapan sendiri dinilai cukup cepat, yakni hanya butuh waktu 15 menit untuk melumpuhkan tokoh pemuda yang acap kali bersinggungan dengan aksi kekerasan di beberapa wilayah ini. "Prosesnya sangat cepat, tidak sampai setengah jam. Saya kira 15 menit," ujar Tito Refra, adik kandung John Kei, di RS Polri Soekanto, Jumat (17/2) malam.

Saat ini, artis yang merupakan adik dari rocker era 80-an itu masih diperiksa intensif di Mapolda Metro Jaya. Saat ditangkap, wanita keturunan Arab itu mengenakan baju warna hitam. Kuasa hukum John Kei, Taufik Candra membenarkan soal penangkapan kliennya itu. "Iya betul," kata Taufik.

Kepolisian Daerah Metro Jaya membenarkan bahwa penangkapan John malam itu terkait pembunuhan bos PT Sanex Steel, Ayung alias Tan Hari Tantono (50). John Kei disebut-sebut sempat datang ke hotel di mana Ayung dibunuh, beberapa saat setelah empat orang masuk lebih dulu ke kamar 2701. Hal itu terekam dalam CCTV (circuit closed television) hotel.

Kasus itu, menurut Kepala Satuan Kejahatan Kekerasan (Jatanras) Kepolisian Daerah Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Helmy Santika, terkait kasus pembunuhan mantan Direktur Power Steel, Tan Hary Tantono (45). Harry dibunuh dengan luka penuh tusukan di Swiss Bel Hotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis, 26 Januari 2012 lalu.

Polisi sudah menetapkan lima tersangka terkat kasus itu. Mereka adalah C, A, T, DK, dan KP. C, A, dan T menyerahkan diri sehari setelah pembunuhan terjadi. Adapun DK dan KPK ditangkap polisi.

"Kelimanya diduga ada kaitannya dengan John Kei," kata Helmy Santika, Sabtu (18/2). "John Kei juga berada di hotel tersebut pada saat kejadian,"

Kasus ini semakin menunjukkan titik terang setelah dua pelaku lainnya yakni DN dan KP ditangkap petugas. Semua tersangka mengaku membunuh Ayung karena dibayar. Petugas pun mencurigai ada otak dibalik pembunuhan tersebut.

Mengenai ini, Pengacara John Kei, Taufik membenarkan kliennya berada di hotel tersebut pada malam penusukan. Tapi, ia mengatakan, pada saat penusukan terjadi, John Key sudah pergi ke tempat lain. “Jadi ceritanya anak buah John minta waktu untuk bicara dengan korban. Mereka naik ke kamar, sementara John pergi ke luar,” kata Taufik. Keterangan itu, kata Taufik, juga sudah tercantum di berkas acara pemeriksaan (BAP) kelima tersangka.dtc,viv

Jejak ‘Keganasan’ John Kei

1999 : Tokoh pemicu konflik antar agama Maluku

12 Oktober 2004 : Pembunuhan berencana Basri Sangaji (pimpinan mafia Ambon lainnya), John Kei hanya dimintai keterangan

Maret 2005 :Perang antar geng di Ampera, Jakarta

19 Juli 2008 : Kasus pemotongan jari keponakan sendiri (Jemri Refra dan Charles Refra) divonis 8 bulan penjara.

10 Februari 2011 :Kasus pembakaran rumah warga,John Kei hanay dimintai keterangan

SUMBER

No comments:

Post a Comment