Showing posts with label citibank. Show all posts
Showing posts with label citibank. Show all posts

Saturday, 2 April 2011

[update] MELINDA DEE Gajinya di Citibank & koleksi mobil mewahnya

Gaji Malinda di Citibank Rp 70 Juta Perbulan, Bonus Rp 250 Juta


Jakarta - Menjabat sebagai senior relationship manager di Citibank, Malinda alias Melinda Dee mempunyai gaji cukup tinggi. Bahkan setiap tiga bulan, wanita beranak dua ini mendapat bonus ratusan juta rupiah.

"Gajinya Rp 70 juta per bulan itu di luar bonus. Per tiga bulan bonusnya Rp 250 juta," kata salah seorang sumber yang dekat dengan Malinda kepada detikcom, Minggu (3/4/2011).

Sumber juga mengatakan, selama 22 tahun bekerja di Citibank, Malinda selalu mencari sendiri nasabahnya. Ia diberi kewenangan oleh kantornya untuk mencari nasabah dengan rekening di atas Rp 500 juta.

"Makanya wajar saja kalau dia punya mobil seperti itu. Dihitung saja," jelas sumber itu.

Setiap tahun, karir Malinda selalu menanjak. Baik Citibank dan Malinda selalu berbagi keuntungan.


"Makanya kenapa sekarang ada laporan dari Citibank? Apakah ada kerugian dari Citibank?" tanya sumber itu.

Polisi telah menahan Malinda karena diduga menggelapkan dana nasabah hingga mencapai puluhan milliar. Polisi telah menyita 4 mobil mewah Malinda yakni Ferrari Scuderia F340, Ferrari California, Mercedes-Benz E350, dan Hummer H3.

"Membeli mobil itu pakai uang dari hasil penggelapan," jelas Kadivhumas Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam saat dihubungi, Sabtu (2/4) kemarin.

Malinda dijerat pasal 49 ayat 1 dan 2 UU no 7 tahun 1992 sebagaimana diubah dengan UU no 10 tahun 1998 tentang perbankan dan atau pasal 6 UU no 15 tahun 2002 sebagaimana diubah dengan UU no 25 tahun 2003 sebagaimana diubah dengan UU no 8 tahun 2010 tentang tindak pidana pencucian uang.


Mobil Mewah Melinda Dee yang Disita Polisi (Foto)


Berikut ini ada beberapa koleksi mobil mewah milik Melinda Dee yang diduga dari hasil Pembobolan Bank Citibank tersebut :

HUMMER
Mobil mewah Hummer dipakai suaminya Melinda, Andika Gumilang, salah satu pemain sinetron. Hummer 3 Luxury Sport Utility warna putih bernomor polisi "B 18 DIK" dibeli Melinda seharga Rp 2 miliar.
Hummer adalah mobil mewah yang super langka, dari catatan yang dikutip dari Vivanews.com, Hummer paling laris di Indonesia adalah model H3 dengan harga sekitar Rp3 miliar. Itu masih harga barunya, coba kita bandingkan dengan harga Hummer bekas, hampir tidak ada satupun Hummer yang dijual di bawah Rp1 miliar.
Selain harga mahal dan menaikkan gengsi, Hummer selalu diproduksi terbatas, dan juga tangguh menerjang segala medan, dan interior yang super ekslusif meski dari luar dandananya sangat macho. Tapi coba bayangkan, bagaimana rasanya mengendarai Hummer di tengah kemacetan Jakarta. hehehe...

MERCEDES BENZ
Melinda Dee juga memiliki Mercedes Benz tipe E350 Coupe bernomor polisi "B 467 QW" untuk putranya.
Tidak saja unggul di kelas sedan mewah, tapi Mercy juga dikenal dengan mesinnya yang diklaim memiliki tenaga mumpuni tapi irit BBM, fitur interior & eksterior yang super mewah, fitur-fitur keamanan kelas tinggi dan telah menjadi merk kepercayaan kalangan ekskekutif di pasar mobil premium.
Harga jual Mercedes Benz tipe E350 Coupe saat ini ada di kisaran Rp1.6 miliar, sementara harga jual second-nya seri e-class pun relatif mahal. Tak salah jika Melinda Dee memasukkan Mercedes di koleksi tunggangannya.

Ferrari

Ferrari warna merah F-430 Scuderia 4.300 cc bernomor polisi "B 5 DEE" juga menjadi salah satu tunggangan yang diamankan Bareskrim Mabes Polri Jakarta Selatan. Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam, Ferrari Melinda menggunakan Nomor polisi palsu "B 481 SAA", sementara Nomor polisi aslinya adalah "B 5 DEE". Dalam sebuah foto yang beredar di kalangan media, Melinda tampak berpose di depan Ferrari merah seksinya (foto paling atas).
Ferrari milik Melinda Dee bukan cuma satu. Ada 2 unit Mobil Ferrari.. Bahkan yang satunya berjenis Ferrari California umurnya lebih baru dibandingkan dengan Ferrari F430 karena baru dilahirkan Ferrari pada 2008. Mobil bernopol "B 125 DEE" dengan mesin 4.300 cc ini dapat menyemburkan tenaga hingga 460 daya kuda pada putaran mesin 7.750 rpm, yang mampu melesat 0-100 km/jam hanya dalam waktu 4 detik.
woowww Kren Coyyy,, hehehe

Harga Ferrari bekas masih di kisaran minimal Rp 2 miliar untuk Ferrari keluaran 2004, sementara Ferrari F430 Coupe tahun 2008 masih ada di kisaran harga 7 miliar. Ferrari dikenal sebagai mobil bertenaga super, interior yang canggih, garansi total, dan diproduksi terbatas.

ALPHARD
Mobil keluaran Toyota kelas MPV ini juga jadi salah satu harta Melinda Dee. Harga baru sekitar Rp 1 miliar ini, bisa jadi ini adalah satu-satunya kendaraan dengan harga termurah yang dimiliki Melinda. Mobil Mewah Alphard milik Melinda Dee ini masih dicari pihak kepolisian.

Mobil mewah memang membawa gengsi dan menaikan kelas pemiliknya, tapi jika didapat dengan cara haram, apa artinya gengsi yang dibangun. Harga diri hilang, mobil pun tak lagi dalam tunggangan. hehehehe..



Tuesday, 29 March 2011

[foto video image] komplit MELINDA DEE si pembobol Citibank 17 Milyard !




















Berita:

INILAH.COM, Jakarta - Pria yang sempat mendampingi tersangka pembobol Citibank MD (47 tahun) saat memasuki gedung Bareskrim Mabes Polri pada Rabu 23 Maret 2011 adalah suami MD, artis muda Andika Gumilang.

"Iya suaminya pernah main film," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di Markas Besar Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (29/3/2011).

Sebagaimana diberitakan, Mabes Polri menetapkan salah satu petinggi Citibank berinisial MD sebagai tersangka pencucian uang nasabah pada Jumat (25/3/2011).

MD diduga mengambil dana sejumlah nasabah yang jumlahnya mencapai Rp 17 miliar. Kabarnya ada tiga nasabah yang melaporkan dananya hilang. [bar]

sumber: inilah.com


Andika Gumilang? siapa andika gumilang? kalau kita googling maka yg muncul adalah foto foto ini:

Andhika Gumilang.jpg

TEntang Andika Gumilang:

http://id.wikipedia.7val.com/wiki/Andhika_Gumilang


Pose image foto komplit Melinda Dee:





Wednesday, 2 February 2011

Kisah Nyata : Seorang OB (office boy) menjadi Vice President CitiBank


Sungguh sebuah karunia yang luar biasa bagi saya bisa bertemu dengan seorang yang memiliki pribadi dan kisah menakjubkan. Dialah Houtman Zainal Arifin, seorang pedagang asongan, anak jalanan, Office Boy yang kemudian menjadi Vice President Citibank di Indonesia. Sebuah jabatan Nomor 1 di Indonesia karena Presiden Direktur Citibank sendiri berada di USA.



Tepatnya 10 Juni 2010, saya berkesempatan bertemu pak Houtman. Kala itu saya sedang mengikuti training leadership yang diadakan oleh kantor saya, Bank Syariah Mandiri di Hotel Treva International, Jakarta. Selama satu minggu saya memperoleh pelatihan yang luar biasa mencerahkan, salah satu nya saya peroleh dari Pak Houtman. Berikut kisah inspirasinya:

Sekitar tahun 60an Houtman memulai karirnya sebagai perantau, berangkat dari desa ke jalanan Ibukota. Merantau dari kampung dengan penuh impian dan harapan, Houtman remaja berangkat ke Jakarta. Di Jakarta ternyata Houtman harus menerima kenyataan bahwa kehidupan ibukota ternyata sangat keras dan tidak mudah. Tidak ada pilihan bagi seorang lulusan SMA di Jakarta, pekerjaan tidak mudah diperoleh. Houtman pun memilih bertahan hidup dengan profesi sebagai pedagang asongan, dari jalan raya ke kolong jembatan kemudian ke lampu merah menjajakan dagangannya.

Tetapi kondisi seperti ini tidak membuat Houtman kehilangan cita-cita dan impian. Suatu ketika Houtman beristirahat di sebuah kolong jembatan, dia memperhatikan kendaran-kendaraan mewah yang berseliweran di jalan Jakarta. Para penumpang mobil tersebut berpakaian rapih, keren dan berdasi. Houtman remaja pun ingin seperti mereka, mengendarai kendaraan berpendingin, berpakaian necis dan tentu saja memiliki uang yang banyak. Saat itu juga Houtman menggantungkan cita-citanya setinggi langit, sebuah cita-cita dan tekad diazamkan dalam hatinya.

Azam atau tekad yang kuat dari Houtman telah membuatnya ingin segera merubah nasib. Tanpa menunggu waktu lama Houtman segera memulai mengirimkan lamaran kerja ke setiap gedung bertingkat yang dia ketahui. Bila ada gedung yang menurutnya bagus maka pasti dengan segera dikirimkannya sebuah lamaran kerja. Houtman menyisihkan setiap keuntungan yang diperolehnya dari berdagang asongan digunakan untuk membiayai lamaran kerja.

Sampai suatu saat Houtman mendapat panggilan kerja dari sebuah perusahaan yang sangat terkenal dan terkemuka di Dunia, The First National City Bank (citibank), sebuah bank bonafid dari USA. Houtman pun diterima bekerja sebagai seorang Office Boy. Sebuah jabatan paling dasar, paling bawah dalam sebuah hierarki organisasi dengan tugas utama membersihkan ruangan kantor, wc, ruang kerja dan ruangan lainnya.

Tapi Houtman tetap bangga dengan jabatannya, dia tidak menampik pekerjaan. Diterimanyalah jabatan tersebut dengan sebuah cita-cita yang tinggi. Houtman percaya bahwa nasib akan berubah sehingga tanpa disadarinya Houtman telah membuka pintu masa depan menjadi orang yang berbeda.

Sebagai Office Boy Houtman selalu mengerjakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Terkadang dia rela membantu para staf dengan sukarela. Selepas sore saat seluruh pekerjaan telah usai Houtman berusaha menambah pengetahuan dengan bertanya tanya kepada para pegawai. Dia bertanya mengenai istilah istilah bank yang rumit, walaupun terkadang saat bertanya dia menjadi bahan tertawaan atau sang staf mengernyitkan dahinya. Mungkin dalam benak pegawai ”ngapain nih OB nanya-nanya istilah bank segala, kayak ngerti aja”. Sampai akhirnya Houtman sedikit demi sedikit familiar dengan dengan istilah bank seperti Letter of Credit, Bank Garansi, Transfer, Kliring, dll.

Suatu saat Houtman tertegun dengan sebuah mesin yang dapat menduplikasi dokumen (saat ini dikenal dengan mesin photo copy). Ketika itu mesin foto kopi sangatlah langka, hanya perusahaan perusahaan tertentu lah yang memiliki mesin tersebut dan diperlukan seorang petugas khusus untuk mengoperasikannya. Setiap selesai pekerjaan setelah jam 4 sore Houtman sering mengunjungi mesin tersebut dan minta kepada petugas foto kopi untuk mengajarinya. Houtman pun akhirnya mahir mengoperasikan mesin foto kopi, dan tanpa di sadarinya pintu pertama masa depan terbuka. Pada suatu hari petugas mesin foto kopi itu berhalangan dan praktis hanya Houtman yang bisa menggantikannya, sejak itu pula Houtman resmi naik jabatan dari OB sebagai Tukang Foto Kopi.

Menjadi tukang foto kopi merupakan sebuah prestasi bagi Houtman, tetapi Houtman tidak cepat berpuas diri. Disela-sela kesibukannya Houtman terus menambah pengetahuan dan minat akan bidang lain. Houtman tertegun melihat salah seorang staf memiliki setumpuk pekerjaan di mejanya. Houtman pun menawarkan bantuan kepada staf tersebut hingga membuat sang staf tertegun. “bener nih lo mo mau bantuin gua” begitu Houtman mengenang ucapan sang staff dulu. “iya bener saya mau bantu, sekalian nambah ilmu” begitu Houtman menjawab. “Tapi hati-hati ya ngga boleh salah, kalau salah tanggungjawab lo, bisa dipecat lo”, sang staff mewanti-wanti dengan keras. Akhirnya Houtman diberi setumpuk dokumen, tugas dia adalah membubuhkan stempel pada Cek, Bilyet Giro dan dokumen lainnya pada kolom tertentu. Stempel tersebut harus berada di dalam kolom tidak boleh menyimpang atau keluar kolom. Alhasil Houtman membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut karena dia sangat berhati-hati sekali. Selama mengerjakan tugas tersebut Houtman tidak sekedar mencap, tapi dia membaca dan mempelajari dokumen yang ada. Akibatnya Houtman sedikit demi sedikit memahami berbagai istilah dan teknis perbankan. Kelak pengetahuannya ini membawa Houtman kepada jabatan yang tidak pernah diduganya.

Houtman cepat menguasai berbagai pekerjaan yang diberikan dan selalu mengerjakan seluruh tugasnya dengan baik. Dia pun ringan tangan untuk membantu orang lain, para staff dan atasannya. Sehingga para staff pun tidak segan untuk membagi ilmu kepadanya. Sampai suatu saat pejabat di Citibank mengangkatnya menjadi pegawai bank karena prestasi dan kompetensi yang dimilikinya, padahal Houtman hanyalah lulusan SMA.

Peristiwa pengangkatan Houtman menjadi pegawai Bank menjadi berita luar biasa heboh dan kontroversial. Bagaimana bisa seorang OB menjadi staff, bahkan rekan sesama OB mencibir Houtman sebagai orang yang tidak konsisten. Houtman dianggap tidak konsisten dengan tugasnya, “jika masuk OB, ya pensiun harus OB juga” begitu rekan sesama OB menggugat.

Houtman tidak patah semangat, dicibir teman-teman bahkan rekan sesama staf pun tidak membuat goyah. Houtman terus mengasah keterampilan dan berbagi membantu rekan kerjanya yang lain. Hanya membantulah yang bisa diberikan oleh Houtman, karena materi tidak ia miliki. Houtman tidak pernah lama dalam memegang suatu jabatan, sama seperti ketika menjadi OB yang haus akan ilmu baru. Houtman selalu mencoba tantangan dan pekerjaan baru. Sehingga karir Houtman melesat bak panah meninggalkan rekan sesama OB bahkan staff yang mengajarinya tentang istilah bank.

19 tahun kemudian sejak Houtman masuk sebagai Office Boy di The First National City Bank, Houtman mencapai jabatan tertingginya yaitu Vice President. Sebuah jabatan puncak citibank di Indonesia. Jabatan tertinggi citibank sendiri berada di USA yaitu Presiden Director yang tidak mungkin dijabat oleh orang Indonesia.

Sampai dengan saat ini belum ada yang mampu memecahkan rekor Houtman masuk sebagai OB pensiun sebagai Vice President, dan hanya berpendidikan SMA. Houtman pun kini pensiun dengan berbagai jabatan pernah diembannya, menjadi staf ahli citibank asia pasifik, menjadi penasehat keuangan salah satu gubernur, menjabat CEO di berbagai perusahaan dan menjadi inspirator bagi banyak orang.