Showing posts with label samsung. Show all posts
Showing posts with label samsung. Show all posts

Monday, 7 May 2012

Inikah 10 Ponsel Pesaing Samsung Galaxy S 3?

Inikah 10 Ponsel Pesaing Samsung Galaxy S 3?



Samsung Galaxy S III telah resmi dirilis pada awal Mei 2012. Ada 10 ponsel yang siap menyaingi ponsel termutakhir besutan vendor Korea Selatan tersebut.

Berikut 10 ponsel pesaing Samsung Galaxy S III:

Apple iPhone 5


Sesuai kebiasaan, Apple diramalkan akan mengeluarkan iPhone terbarunya di 2012 ini. Menurut analis, perangkat itu akan mengalami perubahan desain dan akan meluncur Oktober 2012.

Salah satu bocorannya, bentuknya akan mirip Apple Magic Mouse. Rumor sebelumnya, iPhone generasi terbaru juga akan diperkuat dengan prosesor A5X, yang juga digunakan pada iPad generasi tiga.

Sedangkan RAM-nya akan ditingkatkan menjadi 1GB. Bentang layarnya juga konon akan diperluas hingga 4,6 inci. Tapi soal layar ini, masih diperdebatkan.


Asus Padfone

Ini adalah salah satu karya terbaik Asus yang akan dirilis bulan Mei 2012. Vendor asal Taiwan ini bakal merilis all in one smartphone, tablet dan netbook dalam satu paket.

Untuk bagian smartphone-nya Asus dikabarkan akan menawarkan perangkat dengan layar 4,3 inci, prosesor dual core Qualcomm Snapdragon S4 dan OS Android Ice Cream Sandwich.

Sementara tabletnya akan berukuran 10,1 inci dan dukungan SIM card yang bisa digunakan untuk akses internet di jaringan 3G. Dengan papan ketik (keyboard) tambahan, perangkat ini pun siap menjadi netbook, seperti Asus Transformer.


BlackBerry London

Ini adalah ponsel terbaru besutan RIM dengan OS BlackBerry 10. Prototipe tampilan BlackBerry London maupun bocoran fitur dan antarmuka BlackBerry 10 sebenarnya telah beredar sejak lama di internet.

Kabar terakhir yang dihembuskan oleh N4BB menyebutkan BlackBerry London, perangkat pertama yang memakai OS BlackBerry 10, akan diumumkan pada Agustus 2012. Kemudian, perangkat tersebut akan dirilis pada Oktober 2012.


Fujitsu

Fujitsu ternyata diam-diam juga membuat smartphone yang ternyata masih dirahasiakan namanya. Ponsel ini dikabarkan akan memakai prosesor Tegra 3, OS Android Ice Cream Sandwich dan kamera 13,1MP.



HTC One X

HTC One X merupakan produk unggulan dari keluarga HTC One yang dibekali hardware yang mumpuni, seperti prosesor Nvidia Tegra 3 quad core 1,5GHz, RAM 1GB, bentang layar 4,7 inci dengan lapisan Gorilla Glass 2, kamera 8MP dengan LED Flash, dan kamera depan 1,3MP.

Untuk memori internal, One X dan One XL berkapasitas 32GB tanpa slot MicroSD. Namun, HTC menyediakan layanan penyimpanan data online (cloud) di Dropbox berkapasitas 25 GB selama dua tahun gratis.

Harga ritel ponsel HTC One X adalah 898 dollar AS atau sekitar Rp 8,2 juta.


LG Optimus 4X HD

Ponsel ini dikabarkan akan memakai ukuran layar 4,7 inci, resolusi 720p dan prosesor Tegra 3. Rencananya ponsel ini akan dirilis Juni 2012.



Motorola Razr Maxx

Fitur ponsel ini memang agak standar, yaitu prosesor 1,2GHz dan RAM 1GB. Tapi, daya tahan baterainya mampu hingga 17,6 jam. OS nya pun sudah Ice Cream Sandwich.

Yang menarik, tampilan layar berukuran 4,3 inci ini didesain oleh Kevlar dan dilindungi dengan Gorilla Glass. Ketipisannya hanya 9 mm, beda tipis dengan iPhone 4S yang masih 9,3 mm.



Nokia Lumia 900

Pada saat melakukan keynote speech di pembukaan CES 2012, CEO Microsoft Steve Ballmer memperkenalkan ponsel pintar Nokia Lumia 900 yang menggunakan Windows Phone terbaru. Ponsel ini disebut sebagai rahasia terbesar yang telah diungkap di ajang CES tahun ini.

Ponsel ini bakal mengadopsi bentang layar 4,3 inci Amoled, prosesor 1,4Ghz CPU dan RAM 512 MB. Sayangnya, prosesornya belum dual core.

Kamera belakang bakal dibenamkan dengan resolusi 8 MP, memakai lensa Carl Zeiss 28 f/2.2 di bagian belakang dan f/2.4 wide angle untuk kamera bagian depan.

Baterainya sudah diperbesar dan mengadopsi kapasitas 1.830 mAh yang memungkinkan daya pakai lebih tahan lama.


Sony Xperia S

Xperia S didesain dengan layar high definition (HD) berukuran 4,3 inci beresolusi 1280 x 720 piksel. Kualitas layarnya sangat baik karena menggunakan Mobile Bravia Engine, vesi mobile dari teknologi pada televisi Sony Bravia.

Dari sisi fungsionalitas, Xperia S menggunakan prosesor dual core Qualcomm MSM8260 dengan clock speed 1,5GHz, RAM 1GB, kamera 12MP dengan LED Flash dan kamera depan 1,3MP.

Smartphone ini berjalan dengan sistem operasi Android 2.3 (Gingerbread). Namun, pihak Sony menjanjikan bakal segera tersedia update Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) untuk Xperia S.



ZTE Era

Ponsel ini memakai prosesor Tegra 3 dengan ketipisan hanya 7,8 mm. Dukungan OS sudah Android Ice Cream Sandwich. Rencananya akan dirilis semester kedua 2012.


sumber: kompas

Monday, 20 February 2012

Tips Memilih Device Android Yang Baik (Lengkap untuk Smartphone dan Tablet PC)


Harga handphone atau tablet Android saat ini sangatlah bervariasi, mulai dari 1 jutaan hingga 5 juta lebih. Dan bukan hanya harganya saja yang bervariasi, namun merk dan modelnya pun cukup banyak. Bila sekitar dua atau tiga tahun yang lalu ponsel pintar (smartphone) didominasi oleh merk-merk terkenal, dengan hadirnya sistem operasi Android, hal tersebut tidak berlaku lagi. Merk lokal yang namanya tidak pernah saya dengar sekalipun ikut-ikutan mengeluarkan tablet atau ponsel pintar yang menggunakan sistem operasi Android.

Hal ini tentu cukup menguntungkan bagi calon pembeli handphone Android, karena dengan makin banyaknya produsen yang mengeluarkan gadget Android, maka persaingan akan semakin ketat yang pada akhirnya akan menurunkan harga jual. Disisi lain, banyaknya pilihan justru akan membuat pusing calon pembeli. Namun jangan khawatir, pada artikel kali ini, saya akan menginformasikan tips atau cara memilih dan membeli handphone Android.

Tips Memilih Android #1: Merk

Merk-merk lokal cenderung menawarkan harga yang terjangkau dengan fitur melimpah. Banyak dari Teknokerz pasti tertarik untuk memilikinya namun masih ragu-ragu dengan kualitasnya. Apakah merk handphone Android lokal layak untuk dibeli? Berikut penjelasan saya:
Komponen vital yang mempengaruhi kinerja handphone Android seperti processor, kartu grafis (GPU), dll pada umumnya tidak dibuat oleh produsen telepon, namun produsen telepon membeli kepada pihak ketiga dalam hal ini misalnya adalah produsen processor seperti Qualcomm. Jadi, selama Android lokal memiliki spesifikasi yang bagus, maka performanya tidak akan kalah dibanding dengan merk terkenal, karena processor maupun komponen hardware atau daleman yang digunakan pada merk lokal bisa jadi sama dengan yang digunakan oleh merk terkenal.

Untuk menekan harga jual terkadang merk lokal mengurangi kualitas dari beberapa komponen atau fitur yang digunakan, misalnya kualitas layar, kualitas kamera, kualitas casing yang digunakan, atau kualitas dari aksesoris pendukung seperti kabel data, charger, dll. Namun bukan berarti kualitas Android lokal pasti jelek atau dibawah merk terkenal, karena kenyataannya banyak juga tablet atau hp lokal yang memiliki kualitas baik.

Mungkin sebagian dari Teknokerz akan berkata kalau begitu merk ga penting dong? Beberapa handphone Android lokal yang beredar di Indonesia saat ini memang memiliki kualitas dan performa yang sama baiknya dengan merk terkenal dan ditawarkan dengan harga yang lebih murah, namun memang masih ada faktor lain yang perlu Teknokerz pertimbangkan sebelum memilih atau membeli Android merk lokal, yaitu:

Lokasi service center: Merk terkenal pada umumnya memiliki lokasi service center yang lebih banyak
Nilai jual kembali: Android merk terkenal lebih mudah dijual kembali dan harganya cenderung lebih stabil.
Ketersediaan aksesoris: Lebih mudah menemukan aksesoris untuk merk-merk yang sudah dikenal, misalnya sarung silikon, sarung kulit, screen guard, dll.

Kesimpulannya, bagi Teknokerz yang ingin mencicipi Android dengan harga terjangkau, bolehlah melirik merk-merk lokal, tapi bagi Teknokerz yang sering sekali gonta-ganti handphone, mungkin lebih cocok membeli merk terkenal dengan alasan lebih mudah dijual kembali.

Tips Membeli Android #2: Perhatikan sistem operasi yang digunakan

Sistem operasi Android terdiri dari beberapa versi. Berikut adalah urutan versi dan nama sistem operasi Android: Versi 1.5 Cupcake, 1.6 Donut, 2.1 Eclair, 2.2 Froyo (frozen yogurt), 2.3 Gingerbread, lalu ada juga versi 3.0 Honeycomb yang lebih dioptimalkan untuk digunakan pada Tablet Android yang menggunakan layar lebih besar. Versi Android yang selanjutnya bernama Ice Cream sandwich (versi 2.4). Versi ini dikatakan akan optimal untuk digunakan baik pada handphone maupun pada tablet Android.
Bila Teknokerz hendak membeli tablet atau handphone Android, disarankan membeli yang menggunakan sistem operasi minimal Froyo (versi 2.2). Versi ini terbukti cukup stabil dan memiliki kelebihan dibanding versi sebelumnya, diantaranya memiliki kemampuan memindahkan aplikasi ke SD Card dan juga memiliki kemampuan wi-fi tether atau menjadikan handphone Android sebagai hotspot mini pribadi.

Tips Memilih Android #3: Dukungan komunitas

Coba cari tahu mengenai komunitas atau forum pengguna handphone Android yang akan dibeli di internet. Jika ada komunitasnya, maka Teknokerz akan mudah bertanya melalui forum kepada pengguna lain bila terjadi masalah pada HP, Teknokerz akan mendapat banyak tips dan trik untuk meningkatkan performa telepon, merubah tampilan, dan tips atau trik lainnya. Selain itu jika komunitasnya besar, maka akan lebih terjamin pengembangan software untuk kedepannya, misalnya update sistem operasi Android.

Tips Membeli Android #4: Spesifikasi Hardware Handphone

Teknokerz mungkin sedikit pusing saat melihat spesifikasi dari sebuah handphone Android. Namun jangan khawatir, saya akan menjelaskan beberapa spesifikasi yang menurut saya paling penting untuk diperhatikan.

A. Spesifikasi yang mempengaruhi kinerja atau performa ponsel:
A.1. Processor

Processor merupakan otak dari ponsel. Semakin cepat processor yang digunakan, maka semakin responsif dan cepat ponsel Teknokerz dalam menjalankan aplikasi-aplikasi Android. Processor yang digunakan pada ponsel Android low end atau entry level umumnya berkecepatan 600 MHz. Untuk Android mid end atau kelas menengah berkecepatan 800 MHz, dan untuk ponsel high end berkecepatan 1 GHz keatas.

Handphone Android yang menggunakan processor berkecepatan 600 MHz sebenarnya sudah cukup untuk menjalankan semua fungsi yang terdapat pada sistem operasi Android. Jadi, jika dana yang Teknokerz miliki tidak terlalu banyak, atau baru ingin coba-coba OS Android, maka tidak perlu dipaksakan untuk membeli handphone dengan processor berkecepatan tinggi. Namun bila ada dana lebih, disarankan membeli ponsel dengan processor minimal 800 MHz, karena aplikasi-aplikasi atau game yang akan datang pada umumnya menuntut spesifikasi yang lebih tinggi dibanding aplikasi atau game yang beredar saat ini.

A.2. GPU (Graphic Processing Unit)

GPU merupakan komponen yang berfungsi untuk mengolah gambar atau grafik. Handphone Android yang menggunakan atau memiliki GPU dapat menjalankan aplikasi yang banyak menggunakan tampilan visual atau game 3D jauh lebih baik dibanding ponsel yang tidak memiliki GPU. Bahkan pada umumnya, HP Android yang tidak memiliki GPU tidak dapat menjalankan game 3D, bila dapat berjalan pun akan sangat lambat.

GPU yang paling banyak digunakan untuk handphone low end dan mid end adalah tipe Adreno 200 atau PowerVR SGX 530. Untuk handphone high end biasanya menggunakan GPU Adreno 205, PowerVR SGX 540 atau NVIDIA GeForce (NVIDIA Tegra). Bila Teknokerz mencari handphone Android, disarankan yang sudah menggunakan GPU minimal Adreno 200 atau PowerVR SGX530, namun sayangnya untuk GPU yang digunakan pada sebuah ponsel tidak selalu dituliskan pada informasi spesifikasi, oleh karena itu terkadang Teknokerz harus menanyakannya terlebih dahulu kepada pengguna yang telah memiliki handphone Android atau melalui forum komunitas pengguna Android yang ingin Teknokerz beli.

A.3. Kapasitas RAM (Random Access Memory)

Kapasitas RAM berhubungan dengan performa handphone Android. Semakin besar RAM yang digunakan, maka akan semakin baik pula performa dari sebuah handphone, khususnya saat melakukan multi tasking atau membuka beberapa aplikasi secara bersamaan. Kapasitas RAM yang umumnya digunakan adalah 128 MB, 256 MB, 512 MB dan 1 GB. Handphone yang menggunakan RAM sebesar 128 MB pada umumnya agak sedikit lambat bila digunakan untuk multi tasking, oleh karena itu, saya sarankan membeli ponsel Android yang memiliki kapasitas RAM minimal 256 MB.

Sebagai catatan, Teknokerz harus cukup jeli saat membaca spesifikasi kapasitas RAM dari sebuah handphone Android. Beberapa produsen menuliskan kapasitas RAM dalam satuan Gb (giga bit) perhatikan huruf b kecil yang digunakan. 1 b (bit) = 1/8 B (byte) jadi kalau teknokerz membaca spesifikasi sebuah handphone Android memiliki kapasitas RAM sebesar 1 Gb (1000 Mb), maka kapasitas RAM yang sebenarnya adalah 1000 : 8 = kurang lebih sebesar 125 MB (Megabyte).

B. Spesifikasi yang memiliki nilai tambah:
B.1. Layar

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai layar handphone Android, yaitu:

Jumlah Pixel
Jumlah pixel layar yang umum digunakan pada HP Android adalah 240320, 320480 dan 480800 pixel. Semakin besar jumlah pixel yang digunakan, maka semakin halus gambar yang tertampil pada layar.

Ukuran Layar
Semakin besar ukuran layar, maka akan semakin nyaman untuk digunakan dan juga semakin mudah untuk menggunakan papan ketik (keyboard) virtual. Namun semakin besar layar, maka semakin lebar atau tinggi juga ukuran handphone-nya. Layar yang terlalu besar akan sedikit menyulitkan bila harus di letakkan dalam kantong, jadi sesuaikan dengan kebutuhan.

Jenis layar
Jenis layar yang digunakan pada umumnya dibagi jadi dua tipe yaitu resistive dan capacitive. Layar capacitive sensitif terhadap sentuhan jari (kulit), sedangkan layar resistive kurang sensitif terhadap sentuhan jari, jadi pengguna harus melakukan sedikit penekanan pada layar untuk mengoperasikan layar jenis resistive.
Jika layar kapasitif hanya dapat merespon sentuhan kulit jari, lain halnya dengan layar resistif yang dapat merespon sentuhan dari media lain, misalnya kuku, pen stylus atau benda lainnya.

Saya sarankan untuk membeli handphone Android yang menggunakan layar berjenis kapasitif (capacitive) karena lebih nyaman untuk digunakan.

Istilah-istilah yang sering ditemui:
AMOLED: Layar yang berteknologi AMOLED tidak menteknokerzkan bahwa layar ini berjenis capacitive atau resistive, namun handphone yang menggunakan layar berteknologi AMOLED akan menampilkan warna dan kecerahan yang lebih baik dibanding layar biasa, baik di dalam maupun di luar ruangan. Layar AMOLED biasanya digunakan pada handphone Android high end atau kelas atas.

Gorilla Glass: Layar yang telah menggunakan teknologi Gorilla Glass akan lebih tahan goresan dan juga lebih tahan pecah.

Multi touch: Adalah kemampuan layar untuk mendeteksi minimal dua titik sentuhan secara bersamaan. Bila layar mendukung multi touch, maka Teknokerz dapat menyentuh dua tombol sekaligus, jadi misalnya saat bermain game perang, ketika jari jempol kiri mengarahkan senjata, pada saat yang bersamaan jempol kanan menekan layar untuk menembakkan senjata. Bila layar tidak mendukung multitouch, saat salah satu jari masih menyentuh layar, maka layar tidak akan merespon sentuhan jari yang lain, dalam contoh ini pengguna tidak dapat mengarahkan dan menembakkan senjata dalam waktu bersamaan, jadi harus diarahkan dulu baru menembak. Handphone yang tidak mendukung multi touch tentu saja kurang nyaman digunakan untuk bermain game.

B.2. Kamera

Beberapa fitur yang perlu diperhatikan di sektor kamera:

Resolusi foto yang dihasilkan
Resolusi foto yang dihasilkan biasa ditulis dalam besaran megapixel (MP). Walaupun tidak menjamin, namun pada umumnya semakin besar resolusi foto yang bisa dihasilkan, maka hasil fotonya akan semakin baik.

Auto Focus
Bila kamera handphone Android memiliki fitur auto focus, maka kamera dapat secara otomatis menyesuaikan fokus sesuai dengan jarak objek yang hendak di foto. Beberapa pengguna ada yang menyebutnya fitur zoom otomatis. Kelebihan kamera auto focus dibanding kamera fixed focus (fokus tetap) lebih terasa saat pengguna mengambil foto dalam jarak dekat (dibawah 30 cm). Kamera fixed focus saat dipakai untuk mengambil foto dalam jarak dekat, hasilnya akan sedikit buram atau tidak fokus. Namun saat pengambilan foto jarak jauh, antara handphone Android yang memiliki fitur auto fokus maupun fixed fokus, keduanya tidak terlalu menunjukkan perbedaan yang berarti.

Lampu Flash
Bila Teknokerz sering mengambil foto di malam hari, maka lebih baik memilih handphone Android yang fitur kamera-nya telah dilengkapi dengan lampu flash.

Tombol Kamera
Keberadaan tombol khusus kamera akan memudahkan pengguna saat hendak mengambil foto, khususnya saat mengambil foto diri sendiri.

Kamera Depan
Bagi Teknokerz yang gemar melakukan video call, sebaiknya mencari handphone yang memiliki kamera depan. Sebagai informasi, mayoritas handphone Android kelas menengah kebawah (harga dibawah Rp. 2 juta) tidak memiliki kamera depan. Bila Teknokerz melihat pada bagian depan gambar handphone Android yang ingin dibeli ada bulatan kecil seperti kamera, belum tentu itu adalah kamera, bisa jadi hanya sensor cahaya dan/atau proximity sensor.

B.3. Kapasitas memori internal
Perhatikan juga kapasitas memori internal dari sebuah handphone Android. Semakin besar semakin baik.

B.4. Keyboard fisik
Kebanyakan handphone Android adalah handphone full layar sentuh, namun beberapa diantaranya ada yang memiliki keyboard fisik. Jika Teknokerz tidak terbiasa atau kurang nyaman mengetik tulisan menggunakan keyboard virtual, maka sebaiknya memilih handphone Android yang memiliki keyboard fisik.

B.5. FM Radio
Bagi Teknokerz yang hobi mendengarkan radio, pastikan pada handphone Android yang hendak dibeli telah memiliki fitur ini.

B.6. Kapasitas Baterai
Handphone Android termasuk boros baterai, jadi sebisa mungkin carilah handphone yang memiliki kapasitas baterai besar. Kapasitas baterai yang umumnya digunakan sebesar 1200 mAh, jika ada yang lebih besar maka lebih baik.

B.7. Jaringan Telepon
Sebelum membeli handphone Android, ada baiknya dipastikan dulu jaringan teleponnya. Teknokerz ingin membeli handphone Android CDMA atau GSM. Selain itu, apakah handphone Android telah mendukung koneksi 3G atau belum. Jika Teknokerz membaca pada spesifikasi bahwa handphone dapat berjalan di jaringan WCDMA, maka dapat dipastikan bahwa handphone tersebut bukan handphone CDMA, melainkan handphone GSM yang telah mendukung koneksi 3G.

B.8. Fitur lain dan Aplikasi Bawaan
Pada umumnya handphone Android telah dilengkapi dengan fitur-fitur sebagai berikut:

GPS (Global Positioning System): Berguna untuk mengetahui lokasi Teknokerz saat ini dan juga sebagai pemandu arah menggunakan bantuan satelit
Sensor accelerometer, pengertian: sensor ini berguna untuk mengetahui sudut kemiringan handphone. Fitur ini digunakan untuk auto-rotate layar atau untuk kontrol game. Jika digunakan pada game tertentu, misalnya game balap mobil, pengguna dapat membelokkan mobil dengan cara memiringkan handphone. Sensor ini juga terkadang diartikan sebagai sensor gravitasi.
Bluetooth
Wi-Fi
Digital Compass
Sensor Cahaya: Berguna untuk mengatur tingkat kecerahan (brightness) layar secara otomatis tergantung kondisi cahaya sekitar.
Proximity sensor, pengertian: sensor ini berguna untuk mengetahui keberadaan objek terdekat tanpa perlu menyentuhnya. Misalnya Teknokerz hendak melakukan panggilan telepon, saat handphone di dekatkan ke kuping, proximity sensor akan mendeteksi handphone berada dekat dengan kuping dan secara otomatis akan mematikan layar HP karena tidak diperlukan. Pada beberapa tipe handphone, layar akan menyala kembali saat handphone di jauhkan dari kuping.

Fitur-fitur GPS, dll pada umumnya sudah ada di handphone Android. Namun tidak ada salahnya dipastikan lagi fitur-fitur ini sudah ada atau tertulis pada spesifikasi.

Mengenai masalah aplikasi, Teknokerz tidak perlu terlalu khawatir jika pada handphone Android yang rencananya dibeli tidak memiliki aplikasi yang Teknokerz inginkan atau butuhkan. Karena Teknokerz dapat dengan mudah mengunduh (download) dan menginstall aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan melalui Android Market. Namun ada baiknya Teknokerz memeriksa terlebih dahulu apakah aplikasi yang tersebut ada dan tersedia di Market. Caranya Teknokerz dapat pergi ke website Android Market melalui komputer.

Tips Memilih Android Kesimpulan
Saat ini cukup banyak handphone maupun tablet Android yang bisa Teknokerz pilih. Apabila Teknokerz baru ingin coba-coba Android, maka tidak harus membeli yang mahal, karena semua fitur dan keunggulan Android bisa didapatkan pada handphone atau tablet Android dengan harga yang murah. Perbedaan utama antara tablet atau handphone Android yang mahal dengan yang murah hanyalah kemampuannya untuk menjalankan aplikasi atau game berat, lalu perbedaan fitur tambahannya seperti layar, kamera, kualitas speaker, dll.

Intinya, semua dikembalikan lagi kepada kebutuhan masing-masing. Bila Teknokerz bingung menentukan mana yang terbaik di kisaran harga yang sama, silahkan mengacu pada tulisan diatas.

Demikianlah tips membeli handphone Android dari saya. Bila ada yang kurang jelas, ingin koreksi atau ada pendapat, silahkan mengisi form komentar dibawah.

Tuesday, 28 June 2011

Bingung beli Ipad atau android? Coba simak dulu reviewnya SAMSUNG GALAXY TAB !



Dunia dalam Genggaman
Kombinasi fasilitas dan portabilitas membuat perangkat ini terasa pas. Bersiaplah, dunia Anda akan berpusat di dalamnya.
iPad memang fenomenal. Hanya dalam waktu tiga bulan, 4,5 juta iPad telah terjual. Jika dirata-rata, berarti tiap harinya terjual 50 ribu iPad—sama dengan oplah majalah ini per bulan.
Dengan kesuksesan seperti itu, tidak heran jika banyak pabrikan yang mencoba mengekor kesuksesan iPad. Salah satunya adalah Samsung yang merilis produk sejenis bernama Galaxy Tab.
Sebagai perkenalan, Galaxy Tab adalah perangkat seluler yang memiliki layar 7 inci. Kami sebut sebagai “perangkat seluler” karena Tab bisa digunakan bertelepon—tidak seperti iPad yang minus komunikasi suara.Selain untuk bertelepon, Tab juga bisa digunakan untuk mengirim email, SMS, MMS, dan video call. Koneksinya sendiri menggunakan jaringan GSM dan sudah mendukung standar HSDPA. Untuk koneksi nirkabel lain, tersedia WiFi b/g/n dan Bluetooth.
Untuk penyimpanan, Tab menyediakan kapasitas internal 16GB. Yang digunakan untuk sistem operasi hanya sekitar 1GB, sehingga masih banyak ruang yang tersisa. Namun jika terasa masih kurang, tersedia slot microSD yang mampu menerima sampai 32GB. Ada pula GPS yang terintegrasi dengan berbagai aplikasi di dalam Tab, seperti Places yang akan menunjukkan rumah makan dan tempat menarik di sekitar kita.


Desain Pas
Dengan layar 7 inci, secara ukuran Galaxy Tab memang kalah besar dibanding iPad (9,7 inci). Namun hal tersebut tidak sepenuhnya berpengaruh negatif.
Salah satu efek positif adalah Tab terasa mudah digenggam dengan satu tangan, apalagi dengan bobot yang cuma 380 gram. Sebagai perbandingan, iPad memiliki bobot 680 gram.
Bicara desain, menurut kami Samsung berhasil membuat Tab bergaya modern. Penggunaan bahan glossy yang mengilat membuatnya terkesan mewah, dan untungnya tidak membuat sidik jari mudah tertinggal. Empat di bawah layar (untuk fungsi Call, Menu, End, dan Home) juga terasa modern karena berteknologi haptic alias tombol sentuh yang memberikan efek getaran ketika disentuh.
Di sekeliling tubuh, Tab tidak menyediakan banyak tombol. Yang ada hanya tombol Power dan Volume. Tidak ada tombol untuk mengunci fungsi accelerometer seperti yang disediakan iPad.
Sekadar mengingatkan, accelerometer berfungsi mendeteksi posisi perangkat dan mensinkronkan orientasi layar sesuai posisi perangkat tersebut. Jadi jika posisi perangkat portrait, layar pun akan berubah orientasi menjadi portrait—begitu pula sebaliknya.
Sebagai gantinya, tersedia menu pengunci layar di jendela Notification. Ditaruhnya menu tersebut di jendela Notification terasa memudahkan karena berarti cukup dua langkah untuk mengunci layar. Ini berbeda dengan setting standar Android yang biasanya menempatkan menu tersebut di jendela Setting>Display.
Fungsi accelerometer ini sendiri cukup responsif karena perubahan orientasi sedikit saja akan membuat layar segera mengikuti. Sensor lain yang ada di Tab ada proximity yang mendeteksi brightness layar sesuai kondisi sekitar.

Layar Natural
Bicara layar, Galaxy Tab menggunakan layar berteknologi LCD dengan resolusi 1024x600 pixel. Ini berbeda dengan adiknya di kelas smartphone (Samsung Galaxy S) yang menggunakan layar berteknologi lebih baru dan lebih bagus, yaitu AMOLED.
Mengapa tidak AMOLED? Samsung mengatakan pemilihan tersebut lebih karena faktor efisiensi daya. Dengan ukuran layar lebih besar, penggunaan AMOLED dikhawatirkan akan membuat durasi baterai Tab menjadi lebih singkat. Namun kabar lain menyebutkan faktor harga menjadi penghalang penggunaan AMOLED di Tab.
Meski menggunakan layar LCD, kami sendiri cukup puas dengan kualitas layar Tab. Gambar terlihat tajam dan jernih, termasuk ketika kami gunakan untuk menonton film. Layar itu sendiri bertipe kapasitif dan multi touch, sehingga kita bisa menggunakan gerakan mencubit untuk memperkecil gambar di layar. Sensitivitas layarnya bagus, tercermin dari sentuhan, cubitan, serta tekanan jemari kami hampir selalu terdeteksi dengan sempurna.
Yang lebih menyenangkan, pergerakan layar terasa lembut dan natural. Meski level user experience-nya masih sedikit di bawah iPad, namun menurut kami Galaxy Tab akan mampu memuaskan mayoritas pengguna.

Anytime, Anywhere
Samsung menyebut Tab sebagai “mobile tablet”, yang menunjukkan segmentasinya sebagai perangkat mobile yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Setelah mengujinya, menurut kami Tab memang dapat menjadi pusat kegiatan Anda selama perjalanan.
Jika terjebak di kemacetan Jakarta yang menyebalkan itu, Anda bisa memanfaatkan Tab sebagai pusat hiburan pengusir rasa bosan—dan sangat bisa diandalkan.
Pasalnya, semua file multimedia yang kami masukkan ke Tab, mulai dari FLV yang digunakan YouTube sampai MKV yang belakangan kian populer itu, bisa dimainkan dengan sempurna. Hal ini berbeda dengan iPad yang mengharuskan kita mengkonversi file video terlebih dahulu ke format H.264.
Hebatnya lagi, Tab bisa memutar film Full-HD 1080p dengan mulus tanpa terpatah-patah. Begitu pun untuk audio: Tab bisa memainkan format MP3, WAV, eAAC+, sampai FLAC.
Jika Anda gemar membaca, Tab pun dapat dimanfaatkan menjadi e-reader. Apalagi di dalam Tab tersedia aplikasi Reader Hub yang menjadi gerbang untuk mengakses toko buku digital seperti Kobo, PressDisplay, dan Zinio.
Enaknya lagi, Samsung juga menggandeng penerbit lokal di Indonesia—seperti MRA dan Kompas-Gramedia—untuk mengisi toko buku digital tersebut. Jadi, sebentar lagi Anda bisa membeli dan membaca InfoKomputer versi digital melalui Samsung Tab ini.
Namun jika Anda lebih memilih untuk membaca InfoKomputer.com, Samsung Tab pun bisa dimanfaatkan. Browser-nya sudah mendukung Flash, sehingga animasi di situs kami bisa terlihat dengan sempurna; tidak seperti iPad yang hanya menampilkan area kosong. Browser-nya pun mendukung multi-touch, sehingga kita bisa melakukan cubitan untuk melakukan zoom-in/zoom-out saat melihat situs tertentu.
Namun ada catatan khusus soal kemampuan browsing Galaxy Tab ini. Ketika kami gunakan untuk browsing ke situs populer seperti Detik.com dan Kompas.com, Tab selalu dianggap perangkat kelas ponsel sehingga situs-situs tersebut membawa kita ke versi mobile-nya.
Jika ingin masuk ke versi desktop, kita harus mengganti user agent menjadi versi desktop. Ketika kami coba, cara itu pun tidak selalu berhasil membawa kami ke versi desktop. Jadi jika situs favorit Anda tidak menyediakan link khusus ke versi desktop, Anda sepertinya harus puas browsing di versi mobile-nya.

Keunikan
Karena Android adalah sistem operasi terbuka yang bisa digunakan siapa saja, tiap vendor berusaha membuat personifikasi agar produk mereka sedikit tampil beda. Begitu pun di Samsung Tab ini.
Salah satunya adalah Samsung secara default menyediakan Swype yang merupakan metode menulis di layar sentuh dengan cara menggeser; tidak musti menekan seperti cara biasa. Misalkan kita mau menulis InfoKomputer, kita tinggal geser jari kita ke tombol I, N, F, O dan seterusnya tanpa harus mengangkat jari. Alhasil meski kami pecinta tombol fisik QWERTY, keberadaan Swype terasa sangat memudahkan proses pengetikan.
Aplikasi menarik lain adalah Samsung Apps, yang pada dasarnya adalah toko alternatif mendapatkan aplikasi selain dari Android Market. Saat ini Samsung Apps memang baru memiliki satu aplikasi, yaitu QWERTY Remote Control. Namun fungsinya unik, yaitu mengubah Tab menjadi pengendali jarak jauh dari TV Samsung menggunakan koneksi WiFi.
Dengan dominasi Samsung di berbagai perangkat rumah tangga, terbayang potensinya jika TV, kulkas, Bluray Player, dan perangkat rumah tangga lain bisa dikontrol dengan Samsung Tab ini.

Dengan Flash



Inilah fasilitas yang tidak dimiliki iPad: kamera. Tidak cuma satu, namun dua. Di depan memiliki resolusi 1,3 MP, sementara di sisi belakang 3 MP yang dilengkapi lampu flash.

Khusus



Untuk proses transfer data dan charging, Samsung menggunakan colokan khusus yang diklaim lebih cepat dibanding mini-USB.

Nyaman Digenggam



Ukurannya yang relatif kecil membuat Tab ini mudah digenggam dengan satu tangan. Lebarnya pun terasa pas jika digunakan mengetik dengan dua tangan.

Selalu Mobile



Mungkin karena Android belum ditujukan untuk tablet, Tab selalu dihitung sebagai perangkat mobile. Alhasil, saat menyambangi infokomputer.com, Tab dibawa ke versi mobile.

Kontak



Data Contact di Tab dapat langsung disinkronisasikan dengan database kontak di akun Google Anda.

Reader Hub



Aplikasi Reader Hub ini memudahkan Anda membeli buku atau majalah digital, apalagi Samsung telah menggandeng penerbit lokal seperti MRA Group dan Kompas-Gramedia.

Monday, 25 October 2010

PONSEL ANDROID TERBAIK 2010: Juara HP Android Tahun 2010

DAFTAR PONSEL ANDROID TERBAIK 2010 List Juara HP Android Tahun 2010Inilah PONSEL ANDROID TERBAIK 2010: Juara HP Android Tahun 2010.

Samsung Galaxy Spica dinobatkan sebagai The Best Android Phone dalam penganugrahan Indonesia Cellular Award 2010 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC).

"Kita tambahkan kategori best android phone karena android lagi marak-maraknya," ujar salah seorang juri, Bambang Irawan dalam jumpa pers yang digelar di JCC, Minggu.

Menurut Bambang, Galaxy Spica terpilih sebagai pemenang dilihat dari kesepadanan harga dan penerimaan pasar, fitur dan teknologi, daya tahan baterai, kemudahan penggunaan, aplikasi, dan dimensinya.

Adapun Indonesia Cellular Award 2010 merupakan penghargaan yang diberikan Dyandra Promosindo dan Tabloid Sinyal selaku penyelenggara Indonesia Cellular Show 2010 kepada ponsel-ponsel dan operator-operator terbaik selama 2009-2010. "ICA Award paling independen karena tidak ada sponsor vendor yang dinilai, full Dyandra dan Sinyal," kata Bambang.

Untuk kategori ponsel, penyelenggara Indonesia Cellular Award 2010 sebelumnya menilai sebanyak 79 seri ponsel. "Kita benar-benar meminjam handsetnya untuk dinilai. Dari 79 handpone dibawa ke kantor redaksi Sinyal dan masing-masing juri punya kesempatan memegang bergiliran," imbuh Bambang.

Selain kategori the Best Android, diberikan pula delapan penghargaan untuk ponsel terbaik di masing-masing kategori. kompas.com.