Jakarta - Seorang ilmuwan NASA mengklaim bahwa dia telah menemukan alien. Penemuan menghebohkan itu berupa fosil kecil dalam sebuah meteorit. Wow!
Dalam makalahnya, Richard Hoover menjelaskan soal penemuan itu, lengkap dengan foto dari mikroskop dengan pembesaran luar biasa. Tentunya bukan seperti gambaran alien-alien dalam film, melainkan berbentuk seperti bakteri dengan ukuran yang sangat kecil. Demikian ditulis AFP, Minggu (6/3/2011).
Hoover meyakini fosil tersebut berasal dari luar angkasa, bukan dari bumi. Dia menduga jika organisme itu memang hidup dalam benda-benda ruang angkasa seperti meteorit.
"Kesimpulannya, kehidupan ada dimana pun. Mungkin kehidupan di bumi juga berasal dari tempat lain," demikian isi penelitian itu.
Hasil penelitian Hoveer kini sedang dianalisa oleh seratus ilmuwan lainnya. Komentar para ilmuwan pun akan segera dipublikasikan segera. Hmm.. kira-kira bagaimana hasilnya?
Pasca penemuan crop circle di Magelang, Jawa Tengah, kemarin, seorang warga tak sengaja mengabadikan benda aneh yang terbang di sekitar lokasi menggunakan kamera telepon seluler. Gambar tersebut diambil Tanto, salah satu warga sekaligus santri di Pondok Pesantren Hidayatul Muhtadin, Dusun Kumbangan, Desa Banyusari, Kecamatan Tengal Rejo, kemarin. Terlihat benda berwarna hitam di atas area penemuan crop circle. Menurut Tanto, saat itu dia sedang iseng memotret area penemuan crop circle, tanpa disengaja menangkap benda aneh di angkasa. Titik hitam pipih tersebut serupa dengan penemuan oleh warga Gunung Kidul, pekan lalu.
Meski demikian Tanto enggan menyimpulkan atau berasumsi apakah benda yang tertangkap dalam kameranya adalah Unidentified Flying Object (UFO). “Saya enggak tahu benda apa itu, tapi kemarin saya ambil waktu banyak polisi di lokasi,” ujar Tanto,”. Sementara itu, pemilik lahan H Muhammad Yasin menyerahkan penemuan pola misterius tersebut kepada pihak berwajib. Mengenai ganti rugi atau pun sebagainya masih memusyawarah keluarga besar. Hingga Senin 31 Januari 2011 siang, lokasi crop circle masih didatangi puluhan warga yang penasaran dengan pola misterius. Kasus ini masih ditangani Polres Magelang.
Crop Circle Magelang
Tidak ada tanda-tanda buatan manusia. Demikian hasil penyelidikan sementara Polres Magelang, terkait fenomena alam di Dusun Kumbangan, Desa Banyusari, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, yang disebut-sebut crop circle. Padi yang mulai menguning di sawah H Yasin sebagian ambruk, namun anehnya padi yang ambruk itu membentuk pola seperti crop circle, seperti yang terjadi di Jogomangsan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, DIY. Fenomena itu menggemparkan warga dan menjadi tontonan.
“Kami telah melakukan penyelidikan di lokasi, mengukur berapa besaran lingkaran. Kami juga memasang garis polisi di sekitar lokasi,” kata Kasatreskrim Polres Magelang AKP Slamet Riyadi. Hasil penyelidikan sementara, belum ditemukan tanda-tanda buatan manusia. Polanya juga terlihat lebih sederhana, berupa lima lingkaran yang berdiameter berbeda-beda. Lingkaran paling besar di tengah dan yang lainnya hampir sama besarannya. [ Sholahuddin Al-Ahmed / CN16 / JBSM - Puji Hartono /RCTI/ton – modf. ]
Jakarta - Jadi, Anda percaya jika crop circle di persawahan Berbah, Sleman, Yogyakarta adalah jejak UFO? Untuk menyempurnakan rasa penasaran Anda, ada 6 film tentang makhluk luar angkasa yang perlu Anda tonton lagi, sekalian untuk mengisi pekan di penutupan Januari 2011.
Keenam film tersebut adalah 'Contact', 'The Abyss', 'Fire in the Sky', 'District 9', 'War of the Worlds', dan 'Signs'. Film tersebut cocok disandingkan dengan isu crop circle di Indonesia. Berikut sedikit
gambaran tentang film-film tersebut:
Contact Film yang tayang pada 1997 ini diangkat dari novel fisikawan mendiang Carl Sagan dengan judul yang sama. Film ini tentang pencarian seorang peneliti muda bernama Ellie Arroway yang mencari kehidupan lain di luar tata surya. Ellie tidak percaya Tuhan setelah orangtuanya meninggal. Sebagai peneliti ruang angkasa, Ellie berhalusinasi mendapatkan panggilan dari ruang angkasa. Pesan tersebut berisi kode yang membuktikan ada kehidupan lain di sana.
The Abyss Fiksi ilmiah klasik yang rilis pertama kali pada 1989 ini berkisah soal proyek pengangkatan kapan selam nuklir Amerika Serikat yang tenggelam di dasar laut. AS menuduh kapal itu karam akibat ulah Rusia. Maka, tim dari Angkatan Laut AS pun meminta bantuan AL Rusia untuk bersama-sama mengangkatnya. Saat proses pengangkatanitu, mereka melihat penampakan UFO di bawah laut.
Fire in the Sky Beredar di bioskop pada 1993, film ini bisa dibilang sebagai film tentang UFO yang paling bisa dicerna. Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata yang terjadi pada 5 November 1975 di kota Snowflake, Arizona. Seorang penduduk setempat bernama Travis Walton mengaku pernah diculik oleh alien yang menaiki UFO.
Distrik 9 Tayang pada 2009 lalu, film ini berlatar tahun 1982 ketika sebuah pesawat dari luar angkasa yang berisikan populasi alien bernama 'The Prawns' terlihat di Johannesburg, Afrika Selatan. Lalu, 28 tahun kemudian, pesawat itu kembali dengan membawa alien-alien ke bumi. Ternyata, mereka muncul akibat proyek gagal militer AS, yang kemudian disebut 'Distrik 9'. Manusia pun terancam.
War of the Worlds Film ini merupakan drama sebuah keluarga kecil yang terjebak dalam penyerangan makhluk angkasa berkaki tiga. Adalah Ray Ferrier (Tom Cruise), Robbie Ferrier (Justin Chatwin), dan adik kecilnya Rachel Ferrier (Dakota Fanning) yang menjadi fokus utama sepanjang film. Ray dan istrinya sudah bercerai. Ketika istrinya ingin melakukan perjalanan ke Boston, ia menitipkan dua anak mereka ke Ray. Dua anak yang tidak terlalu dekat dengan ayahnya pasti memunculkan berbagai masalah. Kedekatan mereka mulai diuji ketika makhluk asing datang menyerang. Tanpa peringatan apapun, makhluk asing, sebut saja alien robot berkaki tiga, datang menyerang Amerika.
Signs Setelah ditinggal mati istrinya, Collen Hess (Kalember) dalam sebuah kecelakaan mobil yang ganjil, Graham Hess (Mel Gibson) hidup bertani di desa kecil Buck County, Pennsylvania. Dia tinggal bersama kedua anaknya Morgan Hess (Rory Culkin) dan Bo Hess (Abigail Breslin) juga adik laki-lakinya, Merrill Hess (Joaquin Phoenix). Suatu hari Graham menemukan 500 jejak kaki yang aneh di ladang jagungnya. Setelah kejadian itu dua anaknya mengalami beberapa kejadian aneh. Mereka melihat bayangan misterius yang dengan cepat menghilang. Graham juga menjadi sering bermimpi tentang saat terakhir hidup istrinya. Graham yang tak lagi percaya Tuhan sejak istrinya meningga, yakin bahwa semua kejadian itu bukanlah kebetulan belaka dan akan mengancam keselamatan keluarganya. Bersama-sama dengan keluarganya dia harus bertahan dari serangan makhluk aneh. Perhatikan adegan ketika mereka harus bersembunyi di ruang bawah tanah sangat menegangkan.
Jakarta - Simbol yang terbentuk di areal persawahan Berbah, Sleman, Yogyakarta masih penuh misteri. Kuat dugaan, simbol itu buatan manusia. Namun untuk memastikan, dapat dilihat dari teknik yang digunakan untuk merobohkan batang-batang padi di sawah itu.
Ketua Komunitas UFO Indonesia (UFO-Indonesian Community), Michael Gumelar mengatakan, jika bulatan itu benar-benar crop circle, teknologi yang dipakai adalah teknologi pemanasan. Hasil teknologi pemanasan ini sangat rapih, berbeda dengan buatan manusia yang biasanya terlihat dari ketinggian padi yang tidak rata.
"Yang asli itu dengan teknik pemanasan tinggi, di satu titik sama semua," kata Michael dalam perbincangan dengan detikcom, di Jakarta, Senin (24/1/2011).
Menurut Michael, teknologi semacam itu belum bisa dilakukan manusia di bumi. "Itu seperti sudah ter-computerized, tidak bisa dilakukan manusia di bumi," kata pria yang juga pengajar di Universitas Multimedia Nusantara ini.
Dia menjelaskan, teknologi pemanasan yang menjadi dasar pembuktian keaslian crop circle sudah ada panduannya dari para peneliiti di luar negeri. "Guadiance itu sudah berdasarkan riset," kata pria yang percaya ada kehidupan lain di luar bumi ini.
Seperti diberitakan, sebuah lingkaran menyerupai crop circle terbentuk di atas tujuh hektar lahan persawahan di Dusun Jogomangsar, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta.
Lingkaran 'UFO' yang dikenal sebagai crop circle ini menghebohkan warga sejak Minggu kemarin. Mereka heran melihat lingkaran simetris di sawah milik Ngadiran dkk, padahal lingkaran itu belum ada pada Sabtu (22/1) lalu.
Lingkaran itu terbentuk karena posisi padi rebah berputar ke arah kanan. Padi yang masih berdiri setinggi sekitar 60-70 cm, sedangkan yang rebah setinggi sekitar 50 cm. Lingkaran itu hingga kini masih misterius. Sejumlah ahli percaya crop circle itu buatan manusia.
Alien bertubuh mini ini menurut penemunya sempat hidup. Videonya telah diputar pada pertemuan Kongres UFO, Februari 2009, dan mencengangkan banyak ahli dan pengamat UFO.
Beberapa warga Mexico yang menemukan alien ini, seperti diberitakan Disclose TV, sangat ketakutan. Makhluk itu masih hidup dan bergerak ketika pertama kali ditemukan. Mereka lalu memasukkannya ke dalam air, dan setelah 30 menit kemudian ternyata alien masih hidup. Sangkin takutnya warga membiarkannya di dalam air kembali selama semalaman, dan pada besok harinya mereka melihat sudah mati.
Misteri sinar biru berbentuk spiral diatas langit Norwegia
Sumber : www.dailymail.co.uk Last updated at 5:00 PM on 09th December 2009
Sebuah cahaya misterius yang muncul diatas langit Norwegia kemarin malam (8 Desember 2009) telah membuat heboh dan bingung masyarakat/penduduk di utara negara Norwegia.
Para saksi mata dari Trøndelag hingga Finnmark mengatakan bahwa pemandangan itu sangat menakjubkan dan tak ada bandingannya. Dibandingkan dengan pemandangan peluncuran roket, atau meteor jatuh, pemandangan ini sangat istimewa dan phenomenal meski secara resmi belum dikatakan sebagai penampakan Mahkluk asing (UFO).
Fenomena dimulai saat apa yang mereka lihat sebagai warna biru itu muncul, melambung dari belakang gunung. Cahaya itu kemudian berpendar dan berputar seperti kincir.
Dalam Hitungan detik spiral raksasa telah menutupi seluruh langit. Kemudian sinar biru kehijauan melesat keluar dari pusat sinar spiral yang berlangsung selama sekitar 10 hingga 12 menit. Institut Meteorolgi Norwegia langsung dibanjiri telepon dari penduduk yang bertanya dan penasaran dengan fenomena tersebut setelah terjadinya badai halilintar. Para Astronom mengatakan cahaya spiral tersebut tidak tampak seperti aurora atau nothern lights. Aurora merupakan fenomena yang umum dan sudah biasa terjadi di Norwegia.
Totto Eriksen, penduduk Tromsø, mengatakan pada VG Nett: 'Cahaya itu berputar-putar seperti kincir kemudian meledak,' Ia melihat cahaya spiral itu dilangit saat hendak menjemput anaknya dari sekolah. "Kami melihatnya dekat pelabuhan di Tromsø. Benar-benar fantastis !", imbuhnya.
Para saksi mata lain mengatakan, "Cahaya itu tampak seperti roket, berputar-putar seperti kincir kemudian melesat ke langit. Pertamanya seperti bulan yang muncul dari punggung gunung, namun ternyata cahaya itu benar-benar berbeda !"
"Rasanya seperti spiral raksasa - bintang jatuh yang berputar. Awalnya saya pikir itu adalah sebuah proyektor ', tambah Axel Rose Berg, dari Alta.
Astronom terkenal Knut Jørgen Røed Ødegaard mengatakan pada VG Nett ia tidak pernah melihat cahaya itu seperti sesuatu yang datang dari sebuah atau banyak lampu. Dia berkata: 'Pertama Saya pikir cahaya itu adalahbola api meteor, tetapi mengapa berlangsung terlalu lama ? Mungkin saja itu rudal Rusia, tetapi saya tidak dapat menjamin bahwa itu adalah jawabannya."
Petugas Pengendali lalu lintas udara kontrol di Tromsø mengklaim bahwa pertunjukan cahaya berlangsung selama dua menit, tetapi mengakui bahwa adalah cahaya itu terlalu lama untuk dikatakan sebagai kembang api. Itu fenomena astronomi. "
Peneliti dari Tromsø Geophysical Observatory, yakin cahaya itu disebabkan oleh peluncuran rudal. Dia mengatakan kepada media Norwegia bahwa rudal itu mungkin kehilangan kendali dan meledak. Cahaya Spiral, katanya, erupakan hasil dari refleksi cahaya pada bahan bakar yang bocor. Ia mengatakan cahaya itu cahaya matahari, meskipun lampu aneh muncul di malam hari.
Observer Barents mengutip pernyataan Jurubicara Kementrian Pertahanan Norwegia Lon Espen Lien mengatakan bahwa militer Norwegia tidak tahu cahaya apa itu - mungkin dari rudal Rusia. Dia mengatakan bahwa Rusia untuk sudah biasa menggunakan Laut Putih dan Laut Barents sebagai wilayah pengujian rudal.
Namun Harian di Moskow "Outlet" malam ini mengutip pernyataan Angkatan Laut Rusia bahwa mereka tidak memiliki dan meluncurkan roket dari wilayah Laut Putih. Jika itupun sebuah roket yang kami luncurkan maka Norwegia harus diberitahu tentang peluncuran tersebut di bawah perjanjian internasional.
Kementerian Pertahanan Rusia ini tidak tersedia untuk memberi komentar tadi malam (08 Desember 2009).