Showing posts with label julian. Show all posts
Showing posts with label julian. Show all posts

Wednesday, 15 December 2010

Apa kata INDOLEAKS tentang KASUS BANK CENTURY??


Jakarta, seruu.com - Situs pembocor rahasia yang menyerupai situs ternama Wikileaks mengeluarkan bocoran baru, kali ini terkait dengan kasus Century. Indoleaks, hari ini merilis dokumen berjudul 'Hasil Investigasi Bank Century' sebagai bocoran terbaru dari situs yang menyatakan dirinya sebagai jawaban kebuntuan informasi di Indonesia.

Pengunjung dapat mendownload atau membuka dokumen tersebut dengan mengunjungi www.indoleaks.org ataupun melihatnya melalui http:// www.slideshare.net .
Dokumen Century yang dipublikasikan oleh Indoleaks berupa copy dari dokumen asli dan masih memuat paraf pada setiap halaman sebagai fungsi checker pejabat berwenang. Keasliannya memang belum dapat dipastikan namun dari tampilan hasil scanning yang dimuat kemungkinan besar dokumen tersebut benar salinan dari asli.

Berbeda dengan Wikileaks yang jelas mencantumkan nama pendiri, Indoleaks sengaja menanyembunyikan identitasnya dari publik. Tujuan mereka menampilkan semua bocoran adalah untuk memecahkan kebuntuan informasi selama ini.

“Terutama informasi yang berpeluang menjadi bumerang bagi penguasa, politisi dan kaum jahat lainnya di Indonesia. Indoleaks berusaha memilah dan memilih dokumen yang seharusnya diketahui publik, dari ratusan koleksi Indoleaks,” ujar pengelola Indoleaks.Net dalam situsnya.

Disebutkan pula, Indoleaks.Net akan memberikan informasi-informasi yang menjadi hak masyarakat yang selama ini mengalami kebuntuan. “Bagi kami, diamnya orang tertindas, lebih hina dari penindas itu sendiri. Mari kita bersuara. Mendobrak kebuntuan informasi,” ujarnya lagi.

Pengelola Indoleaks.Net juga menyebutkan sejumlah kriteria penerbitan dokumen negara itu, diantaranya dokumen itu adalah orisinil bukan opini, sumbernya anonim dan memiliki kepentingan publik. [ms]

Thursday, 9 December 2010

[WIKILEAKS] Alasan Julian Assange Bocorkan Dokumen-dokumen Rahasia AS











Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, membela penerbitan dokumen-dokumen rahasia AS dalam sebuah editorial harian The Australian yang diterbitkan secara online, Rabu (8/12)


WikiLeaks sedang menjalan satu misi penting, tulis Assange, yaitu, 'Mempublikasikan fakta-fakta yang perlu diketahui publik tanpa rasa takut. Masyarakat demokratis membutuhkan media yang kuat dan WikiLeaks merupakan bagian dari media,' tulisnya sebagaimana dikutip CNN. 'Media membantu dalam menjaga pemerintah untuk (tetap) jujur. WikiLeaks telah mengungkapkan beberapa kebenaran telanjang tentang perang Irak dan Afganistan, dan membongkar cerita tentang korupsi korporasi.'


Assange, warga Australia, berpendapat, 'WikiLeaks pantas mendapat perlindungan, bukan ancaman dan serangan serta kecaman keras dari pemerintah Australia. 'Kami underdog,' tulisnya. 'Pemerintah (Perdana Menteri Julia) Gillard sedang mencoba untuk menembak si pembawa pesan karena tidak ingin kebenaran itu terungkap, termasuk informasi tentang masalah-masalah diplomatik dan deal-deal politiknya. Apakah ada tanggapan dari pemerintah Australia terhadap sejumlah ancaman terbuka terhadap saya dan personel WikiLeaks lainnya? Orang mungkin menyangka, seorang perdana menteri Australia akan membela seorang warganya terhadap hal-hal semacam itu. Yang ada hanyalah klaim tak penting yang sepenuhnya tidak berdasar.'


Assange, dituduh melakukan kekerasan seksual dan pemaksaan yang melanggar hukum di Swedia, sekarang berada di penjara di London, Inggris sambil menunggu keputusan pengadilan tentang ekstradisinya ke bangsa Skandinavia itu. Ia ditahan setelah menyerahkan diri di kantor polisi London.


Assange mengatakan, pembocoran dokumen tentang perang Afganistan dan Irak tidak bermasuk menentang semua jenis perang. 'Orang-orang bilang saya anti-perang: harap dicatat, saya tidak (anti-perang),' katanya. 'Kadang-kadang bangsa-bangsa perlu pergi berperang, dan ada perang-perang yang adil. Tetapi tidak ada yang lebih buruk daripada pemerintah yang berbohong kepada rakyatnya tentang perang-perang itu, lalu meminta warga yang sama untuk mempertaruhkan nyawa mereka dan pajak mereka pada rangkaian kebohongan itu. Jika sebuah perang dibenarkan, maka katakan yang sebenarnya dan biarakan orang-orang memutuskan apakah akan mendukungnya.'


Pemimpin redaksi WikiLeaks itu menyalahkan politisi Australia yang bergabung dengan Departemen Luar Negeri AS ketika menyataan bahwa bocoran dokumen itu mengancam nyawa, membahaya hidup para tentara serta keamanan nasional, lalu pada saat bersamaan mengatakan, bahwa 'tidak ada yang penting' dalam publikasi WikiLeaks itu. 'Itu tidak bisa keduanya,' katanya. 'WikiLeaks memiliki sejarah penerbitan selama empat tahun. Selama waktu itu kami telah mengubah seluruh pemerintah, tetapi tidak seorang pun, sejauh disadari, telah dirugikan. Tapi AS, dengan keterlibatan Australia, telah menewaskan ribuan orang hanya dalam beberapa bulan terakhir saja.'


Assange mengatakan, dokumen yang dibocorkan Wikileaks telah diterbitkan oleh setidaknya empat publikasi utama dunia - The New York Times, El Pais (Spanyol), The Guardian (Inggris) dan Der Spiegel (Jerman). Namun ia bertanya-tanya, mengapa hanya organisasinya, Wikileaks, yang menghadapi serangan paling ganas dan tuduhan dari pemerintah AS dan para sekutunya.