Monday 2 April 2012

Telur Direbus Pakai Urine Dipercaya Cegah Stroke


Sebuah terapi unik untuk mencegah stroke dijalankan selama berabad-abad di Provinsi Zhejiang, China. Caranya dengan mengonsumsi telur, yang sebelumnya sudah dibacem atau direbus dengan urine bocah laki-laki berusia 10 tahun ke bawah.

Penjual telur yang diberi nama 'telur bocah perawan' ini hingga kini masih mudah ditemukan terutama di Kota Dongyang. Para penjual menjajakannya di pasar maupun dari rumah ke rumah, bahkan di sekolah-sekolah sebagai camilan sehat pada waktu istirahat.

Kebetulan, urine atau air seni yang digunakan untuk membacem alias merebus telur-telur tersebut memang dikumpulkan dari toilet sekolah-sekolah dasar. Para pembuatnya lebih menyukai urine anak di bawah umur 10 tahun karena dipercaya lebih berkhasiat.

"Jika memakannya, maka akan terhindar dari serangan Heat Stroke (kepanasan)," kata Ge Yaohua (51 tahun), salah seorang penjual telur perawan yang telah berjualan selama lebih dari 20 tahun, seperti dikutip dari Foxnews, Selasa (3/4/2012).

Secara turun-temurun, telur yang dibacem dengan urine ini dipercaya bisa menurunkan panas tubuh sehingga terhindar dari serangan Heat Stroke. Bukan itu saja, telur ini diyakini juga melancarkan peredaran darah sehingga bisa mencegah stroke yang sesungguhnya.

Bahkan salah seorang pelanggan Ge, Li Yangzhen (59 tahun) mengakui telur ini bisa meningkatkan stamina untuk beraktivitas sehari-hari. Entah apa kandungan di dalamnya, namun Li merasa keluhan rematik atau radang sendinya berkurang berkat mengonsumsi telur ini.



"Telur ini membuat saya terhindar dari nyeri sendi di pinggang maupun kaki. juga akan mendapat tambahan energi untuk bekerja," kata Li.

Sama sekali belum ada penelitian yang bisa membenarkan klaim tersebut, yang jelas urine adalah salah satu produk sisa metabolisme yang seharusnya dibuang dari dalam tubuh. Beberapa terapi alternatif memang memanfaatkan urine untuk diminum, namun sampai sekarang manfaatnya masih diperdebatkan.

Telur ini juga dipercaya membantu mengobati influenza.

No comments:

Post a Comment