Wednesday 29 July 2009

[Muzi Mei] Sex Blogger yg Memorak – Porandakan Negeri Tirai Bambu


Muzi Mei adalah fenomena unik. Dia lahir di tahun 1978 dan bekerja sbg jurnalis di City Pictorial di Guangzhou. Pertama kali menemukan blog pd tgl 19 Juni 2003, dia sangat gembira.

Karena disitulah dia menemukan sarana untuk mengekspresikan apa yg ada di hatinya, Mengingat China adalah negeri Tirai bambu, tentunya dpt dibayangkan bahwa kebutuhan berekspresi adalah barang mahal disana.

Di Blognya dia menuliskan segala sesuatu yg tidak mungkin dpt dia lakukan di media massa tradisional. Kebanyakan cerita yg ditulis adalah kehidupan seksualnya dgn banyak cowo. Petualangan seksnya membuat semua orang terpana. Lebih dari 120 orang yg telah berhubungan seks dgnnya. Dia bisa melakukan seks dgn siapa saja, termasuk dgn orang yg belum dikenalnya. “I express my freedom throught sex.” Katanya tanpa merasa bersalah. “Its my life, and I can do what I want.” Keberanian seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya di negeri Tirai Bambu. Melalui blog tsb, Muzi Mei menjelma menjadi blogger paling terkenal di China.

Selain cantik ternyata dia juga pintar sekali. Pendapat2nya sgt filosofis, jawabannya2 membuktikan bahwa dia gadis yg smart. Pemikirannya tentang kehidupan masa kini memang mencengangkan. Apalagi bila menginggat budaya China yg masih begitu kuat norma2nya.

Menurut Muzi Mei, dia tidak pernah pacaran sama cowo lebih dari 10 bulan. Dia memang bukan gadis tradisional Cina. Dia berpendapat bahwa sulit bagi generasi jaman sekarang untuk menjalin hubungan dlm tempo lama. Alasanya? Berikut penuturannya :

“Sekarang ini orang terlalu sibuk dan kehidupan bergerak sangat cepat. Sementara berbagai perubahan terus terjadi tanpa berhenti. Akibatnya sering orang merasa tidak punya waktu untuk orang lain. Dgn kata lain, salah seorang bergerak lebih cepat dari pasangannya. Hal ini sangat berbeda dgn generasi ayah kami yg bisa duduk di meja kantor yg sama sampai seumur hidup mereka. Kehidupan mereka begitu stabil. Menjalin asmara, menikah, punya anak dan hidup dgn org yg sama sampai di hari tua.

Hal spt itu ga mungkin terjadi pd generasi saya. Kami menjalin hubungan selama dua atau tiga bulan. Mulanya serba manis dan segalanya terlihat lancar2 saja. Setelah itu, berbagai hal mulai mengganggu, lalu hubgan pun berakhir. Tapi setiap kali saya putus, dgn cepat saya dpt pacar kembali. Bahkan kalosaya lg ga punya pacar, saya bisa tidur dgn cowo berganti2 tiap minggunya. Saya menyukai keindahan itu. Saya selalu mendambakan keintiman antara pria dan wanita, menikmati dua org yg saling melampiaskan nafsu birahi satu sama lainnya. Karena itulah saya merasa perlu berganti cowo sesering mgkn. Dan anehnya semakin lama perasaan itu semakin kuat. Sensasi untuk mengenal org baru bagi saya sangat menantang. “Sex is the best and fastest way to get to know someone”
Ujarnya enteng.


Pemikirannya ini dia tuangkan semua di internet. Puluhan ribu org berkunjung ke blognya. Dan dalam waktu sekejap blognya menjadi gunjingan paling panas di Negara itu. Semua org mengelu-elukan Muzi Mei. Mereka mengagumi keberaniannya. Generasi muda merasa terwakili oleh pandangan hidupnya tentang arti kebebasan. Hal ini tentu saja membuat pemerintah China yg konservatif kebakaran jenggot. Mereka segera memberlakukan peraturan baru untuk memberangus peredaran blog yg menghebohkan itu.

Di Danwei TV, Muzi Mei mengomentari masalah larangan dari pemerintahnya itu, “Dia merasa internet kurang fun lagi.”Nasib rupanya mendengar keluhan Muzi Mei dan tetap berpihak padanya. Betul blognya sulit di akses oleh masyarakat di negerinya. Akan tetapi internet adh komunikasi tanpa batas. Pengguna dunia maya diluar China melanjutkan suaranya. Salah satu kalimatnya yg terkenal adl “I do not oppose love, but I oppose loyalty. If love has to be based on loyalty, I will not choose love.” Hmmm.. merinding bacanya ya..

Kisahnya di muat di New York Times, Washington Post dan berbagai media Internasional lainnya. Hebatnya lagi, blog Muzi Mei juga telah di terjemahkan ke dalam bahasa Perancis dan di terbitkan berupa sebuah buku berjudul Journal sexual d’une jeune Chinoise sur le net. Di Jerman bukunya di terjemahkan dgn judul Mein intimes Tagebuch.

Artikel tentang Muzi Mei juga merambah sampai berbagai media terkenal. Bahkan Time magazine pun merasa news valuenya terlalu heboh untuk tdk di expose.

Bokee.com menggandeng Muzi Mei utk membantu mempromosikan “the concept of blogging.” Muzi Mei hadir di berbagai podcast. Salah satu podcastnya berisi leguhan, erangan dan jeritan – jeritannya ketika sedang melakukan sex telah dikunjungi 10 ribu org setiap harinya.

No comments:

Post a Comment