Washington - Sebuah kampanye untuk mencegah kehamilan dini diluncurkan di Memphis, Amerika Serikat. Hal ini dilakukan menanggapi terjadinya kasus kehamilan 86 siswi di sebuah SMA di Memphis, Amerika Serikat.
Menurut sebuah laporan, sedikitnya ada 86 Frayser High School hamil pada 2010 lalu, seperti dilansir myfoxmemphis.com, dan dikutip FoxNews.com, Minggu (16/2011).
Kampanye yang bertajuk 'No Baby!" tersebut dimaksudkan untuk mendidik remaja putri dan pria untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan. Program ini juga dimaksudkan untuk mendorong remaja putri untuk percaya diri mengatakan tidak pada seks.
"Saat ini, para remaja putri tidak tahu bagaimana harus mengatakan jika dirinya menolak untuk melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Padahal mereka tinggal bilang tidak saja harusnya," kata Deborah Hester Harrison, direktur Girls Inc, sebuah lembaga non profit.
Menurutnya, akibat kehamilan dini, banyak wanita muda yang belum siap menjadi seorang ibu.
"Banyak perempuan belum siap menjadi seorang ibu yang sesungguhnya, akibatnya, anaknya jadi tak terurus," kata aktivis Urban Child Institute, Marc Goodman.
Salah seorang dokter senior, yang menjadi editor di FoxNews.com dan Kepala Departemen Kandungan, Kebidanan, dan Reproduksi di Pusat Kesehatan Universitas Hackensack di New Jersey, dr Manny Alvarez, sepakat agar banyaknya kehamilan di usia dini harus segera diatasi.
"Kehamilan yang tak diinginkan sangat berisiko tinggi. Risiko yang mungkin dialami adalah kelahiran prematur, hipertensi dan sebagainya. Kemungkinan besar mereka juga melahirkan dengan cara caesar," kata Alvarez.
Bulan lalu, otoritas kesehatan Amerika Serikat merilis, dari 1.000 wanita muda usia 15-19 tahun, terdapat 39 kelahiran bayi yang tidak diinginkan.
(anw/asp)
sumber detik
Tweet
Menurut sebuah laporan, sedikitnya ada 86 Frayser High School hamil pada 2010 lalu, seperti dilansir myfoxmemphis.com, dan dikutip FoxNews.com, Minggu (16/2011).
Kampanye yang bertajuk 'No Baby!" tersebut dimaksudkan untuk mendidik remaja putri dan pria untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan. Program ini juga dimaksudkan untuk mendorong remaja putri untuk percaya diri mengatakan tidak pada seks.
"Saat ini, para remaja putri tidak tahu bagaimana harus mengatakan jika dirinya menolak untuk melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Padahal mereka tinggal bilang tidak saja harusnya," kata Deborah Hester Harrison, direktur Girls Inc, sebuah lembaga non profit.
Menurutnya, akibat kehamilan dini, banyak wanita muda yang belum siap menjadi seorang ibu.
"Banyak perempuan belum siap menjadi seorang ibu yang sesungguhnya, akibatnya, anaknya jadi tak terurus," kata aktivis Urban Child Institute, Marc Goodman.
Salah seorang dokter senior, yang menjadi editor di FoxNews.com dan Kepala Departemen Kandungan, Kebidanan, dan Reproduksi di Pusat Kesehatan Universitas Hackensack di New Jersey, dr Manny Alvarez, sepakat agar banyaknya kehamilan di usia dini harus segera diatasi.
"Kehamilan yang tak diinginkan sangat berisiko tinggi. Risiko yang mungkin dialami adalah kelahiran prematur, hipertensi dan sebagainya. Kemungkinan besar mereka juga melahirkan dengan cara caesar," kata Alvarez.
Bulan lalu, otoritas kesehatan Amerika Serikat merilis, dari 1.000 wanita muda usia 15-19 tahun, terdapat 39 kelahiran bayi yang tidak diinginkan.
(anw/asp)
sumber detik
No comments:
Post a Comment